Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Anniversary OF SMANSA

Rabu, 26 Januari 2011

Dalam rangka memperingati HUT SMA Negeri 1 Pringsewu yang Ke-48 , maka kami bermaksud mengadakan rangkaian kegiatan yang di beri nama :
“THE 48th ANNIVERSARY OF SMA NEGERI 1 PRINGSEWU 2011”. Rangkaian kegiatan tersebut akan diisi dengan kegiatan Perlombaan dan Pertandingan baik tingkat SMP/MTs maupun tingkat SMA/MA/SMK se-Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya dan juga kegiatan Bazar dan Bakti sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi siswa baik dalam bidang akademis , nonakademis , maupun social dan sekaligus menjalin silaturahmi antar siswa dengan tema “ Aktiv , Kreatif , dan Sportif untuk Raih Prestasi”
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
Hari , tanggal : Senin s.d. Sabtu , 24 s.s 29 Januari 2011
Tempat : Kampus SMA Negeri 1 Pringsewu
Jl. Olah Raga No. 01 Pringsewu Kab. Pringsewu
Read More..

Sejarah Berdirinya SMA Negeri I Pringsewu

SMA Negeri I Pringsewu dididrikan melalui perjalanan panjang. Dalam rangka mengembangkan pendidikan di Pringsewu khususnya sekolah lanjutan yang berstatus negeri terbentuk panitia tanggal 16 April 1960.

Susunan panitia sebagai berikut :
1. Pelindung: Komandan BODM ( Usman ), Kepala Pol. Distrik ( A. Hifnie )
2. Ketua : Wedana (R. Arifin Karta Prawira), Wakil Ketua : Camat Pringsewu (Hasan Anwar)
3. Sekretaris I: Penerangan ( Soegito ), Sekretaris II : Kepala Negeri ( Ngatimin )
4. Bendahara I: Pengawas Pasar ( Ms. Madijo Sastro ), Bendahara II: Kepala Kampung (K.Mardiwiyato )
Langkah pertama mendidirikan SMP yang diberi nama Persiapan Negeri Pringswewu yang disahkan menjadi SMP Negeri pada tanggal 16 Januari 1962 kemudian dilanjutkan mendirirkan SMA 17 Agustus 1964 yang diberi nama SMA Negeri Persiapan.

Tahun pertama jumlah siswa 45 orang jumlah guru tetap 3 orang dan 1 orang tenaga TU yang tercantum di bawah ini:
Drs. Mulyadi ( Kepala Sekolah), Sugiarti, Dr. Oei Kok Kiong ( Guru Tetap), Sukarmianto, Siti Asnah, B.A., Suwarno, Karsono, M. Khamndani, Sutarno,, Mas Said, Sutono ( Guru tidak tetap).

Tempat belajar sementara di Gedung Wanita karena tidak cukup menggunakan pendopo Kawedanan. Tahun 1966 kebetulan Baperki diserahkan ke Pemerintah setempat yang digunakan untuk gedung SMA tersebut. Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 06/SK/B.III/1966 disahkan menjadi SMA Negeri dan pindah menempati gadung baru dengan jumlah lokal belajar 4 ruang lengkap dengan mobiler. Kepala Sekolah diganti oleh Edi Sugiono sampai tahun 1969, Sumardi, B.A. ( 1969-1980), Suteja, B.A.( 1980-1982), Drs. Bagaskoro (1982-1993), Drs. Ridwanuddin (1993-200), Drs. Kautsar Mursalin ( 2000-2007), Drs. Darhim Arief ( 2007-....)
Read More..

Sejarah SMA Negeri 1 Gadingrejo

SMA Negeri 1 Gadingrejo adalah satu-satunya SMA Negeri yang ada di Kecamatan Gadingrejo, yang didirikan pada tahun 1984 di atas lahan seluas 2,89 Ha dengan jumlah bangunan 7 unit.
Dahulu bernama SMA Negeri Tegalsari, dengan SK pendirian Nomor : 1558/D/1984 Tanggal 20 November 1984, kemudian pada tahun 1997 diubah namanya menjadi SMU Negeri 1 Gadingrejo, dengan SK Mendikbud RI Nomor : 035/O/1997 tanggal 7 April 1997.
Kemudian pada tahun 2003 berubah kembali menjadi SMA Negeri 1 Gadingrejo bersamaan dengan dimulainya pelaksanaan Kurikulum Dan Sistem Pengujian Berbasis Kompetensi (KSPBK) atau Kurikulum 2004 bagi Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Gadingrejo.
Sejak tahun pelajaran 2006/2007 menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi kelas X, XI, XII dan menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN) kemudian ditahun TP 2007/2008 menjadi sekolah RSBI.
Sejarah kepemimpinan sekolah:
1984-1991 Drs. Agus Sudarsono
1991-1992 Drs. Marmin
1992-1999 Drs. Bambang Suwarsono
1999-2002 Drs. Suminto Affandi, M.M
2002-sekarang Dra. Hermin Budiarsi
Read More..

Pemanfaatan Limbah Organik

GS adalah merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 1 Gadingrejo. Kegiatan tersebut diadakan sebagai sarana untuk menggali potensi yang dimiliki oleh para siswa, khususnya dibidang seni. Di dalam acara Gebyar Seni, dimeriahkan dengan festival Drama, Vokal Grup, Fashion Show, Gamelan Jawa, Gamelan Lampung, Tari Daerah, dan Modern Dance yang diikuti seluruh siswa siswi SMAN 1 Gadingrejo. Tema yang diambil pada GS yaitu “Memanfaatkan Limbah dan Cinta Seni Budaya Bangsa Menuju Cerdas Komprehensif”.
Di GS ini siswa harus berkreasi dengan memanfaatkan limbah organik maupun non organik.
Sebagai contoh yaitu anak kelas X.2, mereka dituntut untuk membuat hasil karya yang dibuat dengan memanfaatkan limbah organik dalam pentas busana unik.
Read More..

Kegiatan Siswa SMA Negeri 1 Gadingrejo

Pada tanggal 25 Januari 2011, siswa dari kelas XII.IPA.3 melakukan percobaan tentang bioteknologi di laboraturium biologi. Pada kegiatan ini, para siswa dibimbing oleh Bapak Jan Evradus Sudarno sebagai guru pembimbing. Di kegiatan ini para siswa di perintahkan untuk mengamati tentang bagaimana cara kerja bakteri Sacharomyces cerevisiae. Bakteri tersebut di manfaatkan untuk pembuatan roti, agar bakteri tersebut dapat membantu dalam proses pengembangan bentuk roti, dan pada akhirnya roti tersebut mendapatkan bentuk yang bagus. Dari percobaan inilah para siswa dapat lebih mengetahui fungsi bakteri Sacharomyces cerevisiae didalam kehidupan sehari-hari.
Dan kesimpulan dari praktek ini adalah, tidak semua bakteri itu merugikan bagi manusia, ada juga bakteri yang dapat membantu kegiatan manusia di dalam kehidupan sehari hari.
Read More..

LASPAGA Design Kaos Sendiri

SMA Negeri 1 Gadingrejo, Semut Laspaga itulah sebutan untuk kelas XII.IPA.3. Kelas ini memang akif, selain aktif di bidang ekskul gamelan jawa, semut laspaga ini juga memiliki anggota yang kreatif-kreatif.
Sebagai contoh, salah seorang siswa dari kelas XII.IPA.3 ini membuat design kaos kelasnya sendiri yang digunakan di GS kemarin. Pertama yaitu dengan memulai dari konsultasi dengan anggotanya, mereka lalu menentukan design yang akan dipakai dan yang mempunyai makna tersendiri. Kemudian mereka mengumpulkan anggota semut laspaga yang pandai dan kretif dalam hal mendesign.
Dari situlah anggota-anggota saling berdiskusi. Mereka berdebat dan bertukar pikiran untuk menciptakan hasil yang memuaskan. Walaupun mereka berdebat, tetapi pada akhirnya mereka kembali bersatu setelah designnya berhasil dibuat.
Setelah itu yaitu tahap penyablonan, tahap ini dilakukan di sekolah. Dengan dibantu oleh guru pembimbing, mereka satu per satu menyablon kaosnya sendiri. Dan jadilah kaos semut LASPAGA.

Read More..